Dansaadalah tari asal kebudayaan Barat yang dilakukan pasangan pria-wanita dengan berpegangan tangan atau berpelukan sambil diiringi musik.Sedangkan berdasarkan koreografinya, jenis jenis tari dibedakan menjadi : a. Tari tunggal ( Solo ), Tari tunggal adalah tari yang diperagakan oleh seorang penari, baik laki-laki maupun perempuan. Jakarta - Pertunjukan tari selalu menjadi daya tarik dari suatu daerah, tak terkecuali tari piring. Tari piring berasal dari Sumatera Barat dan sering dijadikan sebagai ajang promosi dan pariwisata di kebudayaan piring adalah tarian tradisional Minangkabau yang menampilkan atraksi menggunakan atribut piring. Secara tradisional tari ini berasal dari Solok, Sumatra dalam Kementerian Luar Negeri, tari piring dipopulerkan oleh Huriah Adam. Sama seperti halnya tari saman, pendet dan jaipong, tari piring juga dijadikan sebagai penyambutan tamu terhormat atau pembukaan upacara Tari PiringMenurut laman Kemendikbud, tari piring diperkirakan sudah ada sejak abad ke-12. Saat itu, masyarakat Minangkabau masih menyembah dewa-dewa. Awalnya, tari piring ini dijadikan untuk pemujaan masyarakat Minangkabau terhadap Dewi Padi atas hasil kedatangan agama Islam membawa perubahan pada kepercayaan dan konsep tari ini. Kini tari piring tidak lagi dipersembahkan kepada dewa-dewa, tetapi justru dilakukan sebagai sarana hiburan seperti acara pernikahan atau upacara anak-anak di Kampung Berseri Astra Jorong Tabek menampilkan kesenian tari piring dan silat dalam acara Festival Kampung Berseri Astra bertema Pendidikan Kecakapan Hidup Melalui Kearifan Lokal di Kabupaten Solok, Sumatra Barat 28/4. Foto IstimewaGerakan Tari PiringTari piring juga disebut dengan tari kelompok yang dibawakan lebih dari dua penari. Ciri khas dari tari piring adalah para penari membawa piring di kedua tangannya, dengan permukaan piring menghadap ke piring ditarikan dengan gerakan-gerakan yang dinamis, lincah, energik dan bahkan terkesan akrobatik karena sering menampilkan gerakan-gerakan yang dalam buku 'Seni dan Budaya' karya Harry Sulastianto, dkk, gerakan-gerakan yang terdapat dalam Tari Piring antara lain gerak batanam bertanam, gerak manyabik menyabit, gerak mengirik mengirik padi, dan gerak baguliang berguling.Gerakan-gerakan tersebut merupakan gambaran peristiwa kegiatan masyarakat dalam bekerja. Tari piring diiringi oleh musik tradisional yang disebut talempong. Musik talempong terdiri atas enam buah talempong, satu buah gong kecil, satu buah tambua, satu buah botol dan sejenis tersebut dibunyikan dengan cara dipukul dengan alat pemukul yang disebut panokok, kecuali tambua yang dipukul dengan tangan dan kerincing yang dipukulkan ke Lantai Tari PiringTari piring dilakukan dengan pola garis lintasan tarian. Ada sekitar enam pola lantai dalam tarian ini yaitu spiral, baris, lingkaran besar, lingkaran kecil, vertikal dan horizontal. Masing-masing penari juga membentuk pola lantai bergerak maju dan mundur berdasarkan pola lantai vertikal dan bergerak ke samping dengan pola lantai penari tari piring umumnya berjumlah ganjil yang terdiri dari tiga sampai tujuh orang. Penari mengenakan pakaian adat berwarna cerah dengan nuansa merah dan kuning keemasan lengkap dengan tutup kepala. Simak Video "Google Sediakan 11 Ribu Beasiswa Pelatihan untuk Bangun Talenta Digital" [GambasVideo 20detik] lus/pay Talempongterdiri dari berbagai macam ukuran dan memiliki nada yang berbeda-beda. Talempong biasanya dimainkan untuk mengiringi tarian pertunjukkan atau penyambutan seperti Tari Piring, Tari Pasambahan, Tari Galombang, dan lain sebagainya. Dengan iringan musik dari talempong, suasana yang tercipta semakin terasa khas Minangkabau. - Tari Piring merupakan tari tradisional yang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat. Seperti namanya, tarian ini menggunakan piring sebagai properti. Dilansir dari jurnal berjudul Tari Piring di Pandai Sikek, Sebuah Tinjauan Pewarisan karya Wirma Surya, hampir seluruh wilayah dataran tinggi Sumatera Barat memiliki Tari Piring."Tari Piring ini hampir sama pola dan gaya gerak, namun ada beberapa perbedaan yang menggambarkan karakteristik lingkungan masyarakat tempat Tari Piring itu berasal," tulis Surya. Baca juga Rumah Gadang dan Rangkiang, Bangunan Tradisional Minangkabau Sejarah Tari Piring Dilansir dari Tari-tarian Tradisional Nusantara karya Indrawati, Tari Piring dipercaya telah ada di Kepulauan Melayu lebih dari 800 tahun yang lalu. Tarian ini telah muncul di Sumatera Barat dan berkembang hingga ke zaman Sriwijaya. Keberhasilan Majapahit dalam menaklukkan Sriwijaya membuat tari ini berkembang hingga ke negeri-negeri Melayu. Orang-orang Sriwijaya yang melarikan diri ke berbagai tempat membuat tarian ini akhirnya menyebar ke sejumlah wilayah lain. KBRI HARARE Tari piring ditampilkan dalan pentas kesenian di Harare, Zimbabwe, 24-25 Mei 2016. Mengutip sumber lain berjudul Keanekaragaman Seni Tari Nusantara karya Dewi, menurut sejarahnya tari piring diciptakan untuk menunjukkan rasa syukur masyarakat kepada para dewa. Rasa syukur tersebut diwujudkan dengan sajian makanan lezat yang dibawakan gadis-gadis cantik. "Namun, seiring masuknya Islam di daerah melayu, fungsi tarian piring pun tidak lagi ditujukan untuk persembahan bagi para dewa, tetapi ditunjukan untuk para raja dan pejabat," jelas Dewi. Baca juga Kain Sasirangan, Kain Khas Suku Banjar dari Abad ke-12Dalam perkembangannya, tarian ini tak lagi hanya dinikmati oleh kalangan pejabat dan raja. Tari Piring kini dapat dinikmati semua kalangan masyarakat. Tarian ini juga biasa ditampilkan dalam acara pernikahan. Dalam konsep ini, pasangan pengantin dianggap sebagai raja dan ratu sehari. Persebaran Tari Piring Dilansir dari Laporan Penelitian Tari Sebagai Media Budaya Suatu Penilaian Perkembangan di Minangkabau yang disusun Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Tari Piring merupakan salah satu tari dari Minangkabau yang persebarannya cukup luas. Shutterstock/Lili Aini Tari Piring khas Minangkabau, Sumatra Barat DOK. Shutterstock/Lili Aini Tari Piring, Tari Sewah, dan Gelombang disebut tak memiliki asal daerah spesifik. Tak satu pun daerah di Minangkabau yang dapat secara pasti disebut sebagai sumber lahirnya ketiga tari tersebut. Tari Piring dari setiap daerah juga memiliki karakteristik dan ciri khas tersendiri. Ciri khas tersebut bisa berasal dari gerakannya atau pun jenis piring yang digunakan sebagai properti pertunnjukkan. Baca juga Joglo, Rumah Tradisional Suku Jawa Modifikasi Bangunan Purba Musik pengiring dan pakaian Tari Piring Menurut Indrawati, busana yang dikenakan penari dalam Tari Piring adalah baju Melayu. Tidak ada ketentuan khusus terkait warna. Penari bebas menentukan warna busana yang mereka kenakan. Akan tetapi, warna-warna terang seperti merah dan kuning sering menjadi pilihan. Shutterstock/Farida Ridhwan Tari Piring khas Minangkabau, Sumatera Barat DOK. Shutterstock/Farida Ridhwan Tari Piring biasa ditampilkan dengan iringan musik rebana dan gong. Pukulan gong dalam alunan musik tersebut menjadi pentik jarena menjadi panduan bagi penari untuk menentukan langkah dan gerak tari piringnya. Namun dalam keadaan tertentu, tari piring juga bisa diiringi oleh alat musik lain, seperti talempong dan gendang. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Dilingkup kegiatan internal, UPBM juga sering menampilkan pementasan seni seperti tari galombang pasambahan, tari rantak, tari piring dan randai serta diiringi musik tradisional Minangkabau yang juga dimainkan oleh anggota. Seperti pada perhelatan Lustrum, UPBM Awards, penerimaan anggota baru, Minang Art Festival dan sebagainya.
Home Cerita Pagi Minggu, 22 Agustus 2021 - 0500 WIBloading... Tampak salah satu momen pertunjukan tari piring. Ist A A A Tari piring adalah tarian tradisional Minangkabau yang menampilkan atraksi menggunakan piring. Para penari mengayunkan piring di tangan mengikuti gerakan-gerakan cepat yang teratur, tanpa satu pun piring terlepas dari tangan. Gerakannya diambil dari langkah dalam silat Minangkabau atau ini dipopulerkan oleh Huriah Adam. Saat ini, tari piring dipertunjukkan untuk penyambutan tamu terhormat atau pembukaan upacara adat. Bersama dengan tari saman, pendet, dan jaipong, tari ini menjadi tarian populer Indonesia yang kerap ditampilkan di ajang promosi pariwisata dan kebudayaan tradisional, tari ini berasal dari Solok, Sumatera Barat. Menurut legenda awal kemunculannya, Tari Piring ini berfungsi sebagai tarian dalam upacara kesuburan. Tarian ini juga menjadi salah satu bentuk seni tradisional yang banyak sekali menyimpan nilai-nilai estetis yang cukup tinggi dan mengandung nilai-nilai kebudayaan leluhur yang sangat ini juga merupakan ritual ucapan rasa syukur masyarakat setempat kepada dewa-dewa setelah mendapatkan hasil panen yang melimpah ruah. Ritual dilakukan dengan membawa sesaji dalam bentuk makanan yang diletakkan di dalam piring sembari melangkah dengan gerakan yang masuknya agama Islam ke Minangkabau, tari piring tidak lagi digunakan sebagai ritual ucapan rasa syukur kepada dewa-dewa. Akan tetapi, tari tersebut digunakan sebagai sarana hiburan bagi masyarakat banyak yang ditampilkan pada acara-acara tari piring pada umumnya adalah meletakkan dua piring di atas dua telapak tangan. Penari mengayunkan piring dalam gerakan-gerakan yang cepat, diselingi dengan mendentingkan piring atau dua cincin di jari penari terhadap piring yang dibawanya. Pada akhir tarian, biasanya piring-piring yang dibawakan oleh para penari dilemparkan ke lantai dan para penari akan menari di atas pecahan-pecahan penari tari piring biasanya berjumlah ganjil yang terdiri dari tiga sampai tujuh orang. Para penari mengenakan pakian berwarna cerah dengan nuansa warna merah dan kuning keemasan serta tutup ini diiringi oleh kombinasi alat musik talempong dan saluang. Tempo alunan musik awalnya lembut dan teratur, kemudian lama-kelamaan berubah menjadi lebih dalam tari piring ini merupakan salah satu unsur penting untuk menjadikan tarian menjadi bentuk yang bermutu. Tari Piring ini bersumber dari beberapa gerakan, seperti, Gerakan dasar pencak silat, Gerakan alang babega, gerakan tupai bagaluik, gerakan bungo kambang, dan lain sebagainya. Tidak hanya itu tari piring juga sering kali menggambil berbagai gerakan kehidupan sehari-hari, seperti, gerak bacamin, gerak basiang, gerak buai anak, gerak mangompu suto, gerak malunyah, gerak maiinjak piriang, gerak bagolek dan gerak manyemba lalok. cerita pagi kesenian tradisional lagu daerah tari piring sumatera barat Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 2 jam yang lalu 2 jam yang lalu 2 jam yang lalu 3 jam yang lalu 3 jam yang lalu 3 jam yang lalu

Taripiring diiringi oleh musik tradisional yang disebut talempong. Musik talempong terdiri atas enam buah talempong, satu buah gong kecil, satu buah tambua, satu buah botol dan sejenis kerincing.

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Bali merupakan salah satu pulau di Indonesia yang beribukotakan Denpasar. Bali merupakan pulau yang dikenal dengan sebutan pulau dewata, dan merupakan salah satu pulau yang surga wisata yang memiliki daya Tarik berwisata baik untuk wisatawan maupun wisata local karena daerahnya memiliki keindahan dan kebudayaan yang beragam. Masyarakat pulau ini sebagian besar memeluk agama hindu, tidak hanya keindahannya saja, bali juga memiliki keanekaragaman kesenian serta kebudayaan yang ada di Bali pun menarik untuk dikenal oleh di Bali, kesenian dan kebudayaan yang ada di Bali menjadikan Bali mempunyai daya Tarik kuat bagi para wisatawan yang datang ke daerah tersebut. Beberapa kesenian dan kebudayaan yang ada di bali salah satunya adalah Tari Kecak. Tari kecak adalah tari yang berasal dari pulau Bali yang diciptakan oleh Wayan Limbak dari Bedulu Gianyar yang merupakan seniman Bali dan orang Jerman Walter Spies pada tahun 1930. Tarian ini terinspirasi dari sebuah ritual yang ada didalam cerita Ramayana dengan latar belakang kisah Ramayana melawan Rahwana raksasa yang menculik Dewi Shinta istri dari Ramayana yang akhirnya berhasil diselamatkan Hanoman. Tari 'Kecak' berangkat dari ritual Sang Hyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada dalam kondisi tidak sadar ketika melakukan komunikasi dengan para dewa atau roh para leluhur. Ritual ini dilakukan untuk memanggil roh para leluhur dan berkomunikasi kepada Sang Hyang Widhi untuk menyampaikan harapan Kecak biasanya disebut sebagai tari "Cak" atau tari Api Fire Dance merupakan tari pertunjukan massal atau hiburan dan cenderung sebagai sendratari yaitu seni drama, karena seluruhnya menggambarkan seni peran yang tidak secara khusus digunakan dalam ritual agama seperti pemujaan, odalan atau upacara lainnya. Bentuk-bentuk sakral dalam tari Kecak ini biasanya ditujukan dalam hal kerauhan atau masolah yaitu kekebalan secara gaib sehingga tidak terbakar oleh api. Tarian tersebut merupakan satu dari sekian banyak tari tradisional khas Bali yang mampu menjadi daya tarik wisatawan domestik maupun asing yang datang ke Bali. Tari Kecak sendiri dapat disaksikan di area wisata Uluwatu pada setiap hari jam WITA. Tari Kecak biasanya menggunakan pola lantai lingkaran atau melingkar dan dibagian tengah, terdapat orang yang menari. tarian yang dipentaskan lebih dari 50 orang penari laki-laki atau perempuan yang duduk berbaris melingkar dengan irama tertentu dan sambil menyerukan "cak" serta mengangkat kedua tangannya. Di tampilkan di tempat yang eksotis seperti di pantai pada saat senja menuju malam hari, akan menambah kesan eksotis dalam penampilan, dan juga terlihat lebih enerjik pementasannya. Properti disesuaikan berdasarkan kebutuhan untuk mendukung cerita. Menggunakan kamen Poleng dan bertelanjang dada, penari cak menambah keperkasaan mereka dengan keringat yang mengucur pada seluruh badan dan ditembak dengan cahaya matahari sore. Umumnya pada tari Kecak tidak diiringi oleh alat musik apapun. Penari Kecak memanfaatkan olah vokal mereka menjadi sebuah nada dan ritme yang sangat unik. Mereka meneriakkan "cak" sesuai dengan pola cak yang sudah dibagi ke setiap penari. Tidak ada Batasan umur untuk bisa tergabung dalam penari Kecak. Pementasan dan pertunjukan tari tradisional Kecak dari Bali ini dapat dengan mudah dijumpai disaksikan di beberapa wilayah Bali yakni seperti Uluwatu, Garuda Wisnu Kencana, Ubud, dan Gianyar Bali. Selamat menyaksikan Lihat Seni Selengkapnya
Olehkarena itu talempong seringkali digunakan sebagai pengiring tari, pertunjukan dan penyambutan tamu. Tarian yang seringkali diiringi talempong ialah tari piring, tari pasambahan, tari alang suntiang pangulu dan tari gelombang. Talempong dapat juga dimainkan dengan alat musik lain seperti akordeon, saluang, gandang, sarunai dan instrumen

Fungsi adalah sesuatu hal yang menyangkut tujuan pemakainan dalam pandangan luas dan universal. Fungsi berbagai aktivitas yang teinstitusi dalam masyarakat sebenarnya adalah untuk memenuhi keperluan-keperluan yang dikehendaki di dalam sebuah kebudayaan. Seperti dalam mekanismenya, teori fungsionalisme adalah salah satu teori yang dipergunakan dalam ilmu sosial, yang menekankan pada saling ketergantungan antara institusi-institusi pranata-pranata dan kebiasaan-kebiasaan pada masyarakat tertentu Lorimer et al, 1991. Di dalam analisis fungsi akan dijelaskan bagaimana susunan sosial didukung oleh fungsi institusi-institusi seperti negara, agama, keluarga, aliran, pasar, dan lain-lainnya. Demikian pula tari Galombang daalam kebudayaan Minangkabau, baik di Ranah Minang maupun wilayah rantaunya termasuk Kota Medan, memiliki fungsi- fungsi di dalam masyarakatnya. Fungsi kegiatan atau pertunjukan tari ini adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di dalam kehidupan sosial dan budayanta. Kebutuhan itu dapat dipenuhi oleh praktik tari Galombang. Misalnya tarian ini memenuhi kebutuhan masyarakat Minangkabau di Kota Medan untuk memelihara tradisi dan adat istiadatnya. Selain itu masyarakat Minangkabau juga dalam konteks Kota Medan yang heterogen secara etnik, agama, golongan, dan lainnya, memerlukan jati diri atau identitasnya agar diakui dan dikenal sebagai orang Minangkabau. Seterusnya dalam upacara perkawinan adat Minagkabau akan menjadi lengkap dan sempurna jika disertai dengan tarian ini beserta musik pengiring, pepatah petitih, busana adat, bahasa Minangkabau, dan lain-lain. Untuk mengkaji fungsi tari Galombang di dalam kebudayaan masyarakat Minangkabau di Kota Medan ini penulis menggunakan empat teori fungsi yang bagaimana fungsi tari Galombang pada masyarakat Minangkabau, terutama di Kota Medan. Agak berbeda dengan pendekatan yang lazim dipakai oleh para calon sarjana Etnomusikologi FIB USU, yang umumnya menggunakan teori fungsinya Merriam 1964, yang relevan dan lebih sesuai untuk mengkaji fungsi musik, maka dalam skripsi ini, penulis menggunakan teori fungsi yang terutama digunakan dalam disiplin etnologi tari atau etnokoreologi. Adapun fungsi-fungsi tari Galombang dalam masyarakat Minangkabau di Kota Medan adalah sebagai berikut. Fungsi Tari Galombang Menurut Teori Radcliffe-Brown Seorang pakar fungsionalisme antropologi, yaitu Radcliffe-Brown mengemukakan bahwa fungsi sangat berkaitan erat dengan struktur sosial masyarakat. Dalam kenyataannya adalah struktur sosial itu biasanya akan hidup terus, sedangkan individu-individu dapat berganti setiap saat. Dengan demikian, Radcliffe-Brown yang melihat fungsi ini dari sudut sumbangannya dalam suatu masyarakat, mengemukakan bahwa fungsi adalah sumbangan suatu bahagian aktivitas kepada keseluruhan aktivitas di dalam sistem sosial masyarakatnya. Tujuan fungsi adalah untuk mencapai tingkat harmoni atau konsistensi internal. Berdasarkan kepada teori fungsi Radcliffe-Brown ini, maka dalam kaitannya dengan tari Galombang pada upacara perkawinan adat Minangkabau dalam kebudayaan Minangkabau di Kota Medan, maka tari ini adalah salah satu aktivitas dari sekian banyak aktivitas etnik Minangkabau, yang tujuannya adalah untuk mencapai harmoni atau konsistensi internal. Tari Galombang dan musik iringannya adalah bahagian dari sistem sosial yang bekerja untuk mendukung tegaknya budaya Secara internal, tari Galombang didukung oleh aspek tarian yang di dalamnya juga terdiri dari penari lelaki dan perempuan, busana, aksesoris, tata rias wajah, gerak-gerak dengan ragam dan polanya, pola lantai, makna gerak, dan seterusnya. tarian ini juga didukung oleh aktivitas musik, yang terdiri dari pemain musik pembawa melodi dan pembawa ritme. Antara tari dan musik terjadi integrasi pertunjukan yang kuat. Kemudian secara eksternal, tarian Galombang dan musik iringannya adalah berfungsi untuk memenuhi ibstitusi sosial lainnya yaitu perkawinan adat. tari dan musiknya menjadi bahagian penting dalam tatanan upacara perkawinan adat Minangkabau itu. Sementara perkawinan ini sendiri adalah isntutusi yang bertujuan atau berfungsi utama untuk melanjutkan generasi manusia Minangkabau. Kemudian dalam tataran yang lebih laus lagi, tari Galombang dan musik iringannya adalah bahagian dari kebudayaan Minangkabau, yang mendasarkan kebijakannya dalam adat. Seperti diketahui bahwa adat Minangkabau adalah berdasar kepada konsep adat basandi syarak, dan syarak basandi kitabullah, syarak mangato adat mamakai adat bersendikan syarak dan syarak bersendikan kitabullah, syarak mengata dan adat meakai. Artinya bahwa kebudayaan Minangkabau beradasrkan adat, dan dasar kebudayaan ini adalah wahyu Allah berupa ajaran-ajaran agama Islam. Jadi konsep, kegiatan, dan artefak tari Galombang, adalah bahagian dari adat dan kebudayaan Minangkabau secara umum. Demikian kira-kira fungsi tari Galombang menurut teori yang ditawarkan Radcliffe-Brown. Fungsi Tari Galombang Berdasarkan Teori Kurath Gertrude Prokosch Kurath yang mengemukakan adanya 14 fungsi tari dalam media percintaan, 3 sebagai media persahabatan atau kontak sesial, 4 sarana untuk perkawinan atau pernikahan, 5 sebagai pekerjaan atau matapencaharian, 6 sebagai media untuk sarana kesuburan atas pcrtanian, 7 sebagai sarana untuk perbintangan, 8 sebagai sarana untuk ritual perburuan, 9 sebagai imitasi satwa, 10 sebagai imitasi peperangaa, 11 sebagai sarana pengobatan, 12 sebagai ritual kematian, 13 sebagai bentuk media untuk pemanggilan roh, dan 14 sebagai komedian lawak. Dari empat belas fungsi yang dikemukakan oleh Kurath seperti di atas tersebut, maka salah satu fungsi tari Galombang yang paling utama adalah fungsinya sebagai sarana untuk perkawinan atau pernikahan. Dalam hal ini pernikahan dalam adat Minangkabau secara umum disebut maralek. Banyak tarian di dunia ini yang selalu berkait erat fungsinya dengan pernikahan atau pesta kawin. Dalam kebudayaan Melayu misalnya, tarian zapin atau tarian Rinjis-rinjis selalu dihubungkan dengan perkawinan. Demikian pula di dalam kebudayaan Minangkabau tari Galombang memang selalu dikaitkan fungsi dan identitas estetisnya dengan upacara perkawinan. Tari Galombang itu sendiri adalah mengggambarkan gelombang kehidupan yang nantinya akan ditempuh oleh kedua pengantin dalm biduk rumah tangganya. Dengan demikian sesuai dengan pendapat Kurath tersebut, tari Galombang berfungsi untuk sarana perkawinan atau pernikahan. Fungsi Tari Galombang Berdasarkan Teori Shay Anthony V. Shay dalam disertasinya yang berjudul The Function of Dance in Human Society, membagi tari dalam 6 fungsi, yaitu 1 sebagai refleksi dari organisasi sosial, 2 sebagai sarana ekspresi sekuler serta ritual keagamaan, 3 psikologis, 5 sebagai refleksi nilai-nilai estetik atau murni sebagai aktivitas estetis, dan 6 sebagai refleksi dari kegiatan ekonomi. Jika ditinjau dari teori fungsi tari yang dikemukakan Shay ini, maka tari Galombang dalam kebudayaan Minangkabau adalah sebagai refleksi organisasi sosial Minangkabau. Juga berfungsi sebagai ekspresi ritual keagamaan, hiburan, estetik, dan juga ekonomi. Sebagai refleksi organisasi sosial, jelas bahwa tari Galombang adalah ekspresi masyarakat yang matrilineal. Pada masyarakat yang seperti ini wanita mendapat peran yang cukup menonjol dan tidak menjadi kooptasi dari kaum pria sebagaimana dalam kebudayaan patrilineal. Selain itu, dalam tarian ini tercermin juga refleksi antara pihak pengantin wanita dan keluarganya serta pengantin pria dan keluarganya. Kedua kelompok ini bersinergi dalam mendukung dua insan dari mereka untuk membentuk rumah tangganya. Refleksi itu juga diwujudkan dengan terlibatnya baik penari perempuan maupun penari laki-laki dalam tarian ini. Dengan demikian, tari Galombang adalah refleksi dari kelompok-kelompok sosial di dalam kebudayaan Minahgkabau. FungsinTari Galombang Berdasarkan Teori Narawati dan Soedarsono Sementara pakar tari lndonesia yaitu Narawati dan Soedarsono membedakan fungsi tari menjadi dua, yaitu 1 kategori fungsi tari yang besifat primer, yang dibedakan menjadi tiga, yaitu a fungsi tari sebagai sarana ritual, b fungsi tari sebagai ungkapan pribadi, dan c fungsi tari sebagai presentasi estetik, dan 2 kategori fungsi tari yang bersifat sekunder, yaitu lebih mengarah pada aspek komersial atau sebagai lapangan mata pencaharian Narawati dan Soedarsoso, 2005 Berdasarkan teori fungsi tari dari Narawati dan Soedarsono ini, maka fungsi tari Galombang, mencakup baik itu fungsi primer dan juga fungsi sekunder. Di dalam kegiatan tari ini terdapat fungsi ritual, ungkapan pribadi, estetik, dan mata pencaharian. Di dalam aktivitas tari Galombang, maka fungsi tari ini jelas sebagai sarana ritual, yang menjadi baagian penting dan diutamakan dalam setiap upacara memeriahkan perkawinan dalam kebudayaan Mianangkabau. tarian ini menjadi bagian tidak terpisahkan dari serangkaian upacara adat perkawinan Minangkabau. Selain itu, dalam menarikan tarian ini setiap individu penari diperkenankan membuat gerakan-gerakan yang merupakan kreativitas pribadinya sekaligus sebagai ungkapan dirinya dalam seni. Selain itu di dalam tarian ini juga terkandung fungsi presentasi estetik, artinya melalui tarian ini, setiap penari mengekspresikan keindahan gerakan- gerakan tari yang dipandang estetik menurut tata estetik Minangkabau. Namun demikian, tari ini memiliki fungsi sekundernya yaitu sebagai sarana ekonomis atau mata pencaharian. Disadari atau tidak, walaupun bukan fungsi utama di dalam setiap kegiatan tari Galombang terdapat fungsi ekonomis, setiap penari atau pemusiknya mengharapkan imbalan ekonomis, biasanya berupa uang. Menurut pengamatan yang penulis lakukan selama ini, seorang penari dalam rangka menari tari Galombang memerlukan dana yaitu untuk make up, sanggul, membeli pakaian tari, perlengkapan tata rias, serta kebutuhan hidupnya. Selain itu juga setiap penari tetap mengharapkan rezeki dari jasa ia menari di dalam sebuah pesta perkawinan. Dengan demikian, fungsi tari Galobang dalam kebudayaan masyarakat Minangkabau memang kompleks juga. Ini dapat ditelisik melalui kaitan tari ini dengan berbagai konteks sosial dan budaya, seperti, religi, ekonomi, estetik,

28 Musik tradisional talempong mengiringi pertunjukan teater tradisional. a. ludruk b. lenong c. randai d. bakaba e. wayang golek Jawaban: c 29. Tari piring dan tari galombang diiringi musik. a. gamelan b. talempong c. tifa d. salimpat e. sampek Jawaban: b 30. Talempong merupakan musik tradisional dari. a. Jawa Barat b. Sumatra Barat Dalam konteks kegiatan tari Galombang, ada keterkaitan hubungan antara struktur tari, struktur musik iringan, dan fungsi tari di dalam masyarakat Minangkabau di Kota Medan. Hubungan itu berupa hubungan pertunjukan, yang memiliki bentuk dan siklusnya tersendiri dalam dimensi waktu dan ruang. Seperti diketahui bahwa tari dan musim disatukan dan dikomunikasikan oleh dimensi atau besaran pokok waktu dan ruang. Untuk dimensi waktu, meter musik akan bertemu dengan siklus tari, yang terdiri dari empat jenis ragam yaitu 4 ketukan dasar untuk ragam sambah; 8 ketukan dasar untuk ragam lapiah jarimih; 8 ketukan dasar untuk ragam simpiah dan 4 ketukan dasar untuk galatiak. Jadi keempat ragam tari membutuhkan 24 ketukan dasar. Di sisi lain, musik iringannya terutama bagian ritem yang dibawaan oleh talempong pacik, tasa, dan gandang tambua memang menghasilkan meter dua. Berarti membutuhkan 12 birama untuk mengiringi satu siklus tarian ini, yang secara ostinato terus diulang-ulang sesuai dengan konteks dan fungsinya dalam upacara adat perkawinan Minangkabau. Kalau kita lihat dan kaitkan dengan melodi yang dihasilkan pupuik sarunai, maka satu siklusnya memerlukan ketukan dasar 32. Atau kalau dalam meter empat terdiri dari 8 birama. Jadi antara tari, dengan musik pembawa ritem dan Siklus tari dalam satu bentuk yang terdiri dari empat ragam memerlukan 24 ketukan dasar. Siklus musik pembawa ritem sesuai kebutuhan siklus tari dalam birama 2/4 atau meter 2. Siklus musik pebawa melodi dalam satu bentuk melodi yang diulang-ulang membutuhkan ketukan dasar 32. Sedangkan untuk dimensi ruang disini, bukan mengarah pada halnya ā€œkamarā€, namun lebih mengarah pada suatu penggambaran terhadap identitas. Hal ini dilihat mulai dari susunan, gerak-gerakan sampai kepada pengenaan kostum yang terbentuk dari tari Galombang menggambarkan identitas masyarakat Minangkabau, bahkan kepada kegunaan dan fungsi pada tari Galombang ini seperti yang di jelaskan di bagian sebelumnya. BAB V PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan pada uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, penulis menyimpulkan dari pembahasan dari hasil penelitian yang penulis lakukan. Keberadaan tari Galombang telah dikenal di Kota Medan yang dibawa oleh masyarakat Minangkabau yang melakukan perantauan dengan berbagai alasan. Dilestarikan melalui salah satu sanggar Tigo Sapilin di Medan, Sumatera Utara. Tari Galombang yang dipertunjukkan oleh sanggar Tigo Sapilin tidak jauh berbeda dengan yang ada di daerah asal mereka, Sumatera Barat, yang gerakan tariannya diambil dari gerakan magek ataupun bungo silek,yaitu gerakan variatif yang bersumber dari gerakan pencak silat Minangkabau yang pada dasarnya bersifat cekatan dan tegas yang ditarikan oleh 3 orang laki-laki dan 6 penari perempuan. Tari ini diiringi oleh musik Galombang yang menggunakan instrumen musik berupa satu buah tasa, dua buah gandang tambua, satu buah puput serunai, dan satu set talempong pacik. Tari Galombang merupakan salah satu jenis tarian masyarakat Minangkabau yang sudah mereka praktikkan di dalam kegiatan kehidupan sehari-hari dan berkembang dan terintegrasi menjadi identitas mereka. Bahkan hingga dewasa ini pesta perkawinan di kalangan anggota masyarakat Minangkabau, baik di kampung halaman mereka di Sumatera Barat, maupun di kota Medan. Kedudukan tari Galombang ini dalam setiap upacara mengalami pergeseran dari zaman dulu, yang dimana saat dulu tari ini penting digunakan dalam upacara perkawinan masyarakat Minangkabau, namun dalam penerapan di masa sekarang adalah sebagai salah satu pelengkap atau bisa dikatakan penyemaraknya upacara perkawinan. Jika tari ini tidak ditampilkan, upacara akan tetap terlaksana. Namun terasa kurang lengkap jika kesenian tradisional ini tidak ditampilkan. Berfungsi sebagai tanda penyambutan marapulai beserta keluarga dan juga sebagai tanda sukacita dari pihak anak daro. Konsep tari Galombang kurang lebih sama di seluruh satuan sosial Minangkabau, yakni pola-pola gerakan yang diambil dari gerakan bungo silek. Tiap kelompok penari di dalam anggota masyarakat Minangkabau menciptakan berbeda-beda ragam gerakan dalam strukturnya, namun dalam pola gerakannya semua sama, berdasarkan pola gerakan yang sudah tradisi adat dari dulunya. Dalam penyajiannya, memerlukan keahlian agar dapat bergerak, gerakan-gerakan kaki dan tangan saling di gerakkan yang begitu di perhatikan. Gerakan kaki dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah, sedangkan gerakan tangan dilakukan dengan gerakan-gerakan kasar yang identik dengan kekhasan masyarakat Minangkabau. Dimana semua makna yang terkandung di dalam gerakan-gerakan tersebut mempunyai fungsi bagi masyarakat Minangkabau. terhadap antar penari. Tiap peralihan atau perubahan gerakan yang ada sesuai dengan ketukan tempo musik pengiringnya. Persiapan kostum dan tata rias yang digunakan sangat diperlukan oleh penari dan pemusik untuk mendukung pertunjukan yang mereka sajikan di lapangan. Dimana penggunaan kostum dalam pertunjukan memiliki symbol- simbol tersendiri. Lewat pertunjukan tari Galombang ini mengekspresikan perasaan dan semua pengalaman lingkungan yang subjektif. Eksistensi iringan musik dalam tari Galombang ini sangatlah penting, karena dalam konteksnya tari ini mengikuti musik. Dimana sebagai pembentuk suasana dan juga untuk memperjelas tekanan-tekanan gerak, sehingga tari dapat dinikmati secara keseluruhan dengan baik. Dimana Siklus tari dalam satu bentuk yang terdiri dari empat ragam memerlukan 24 ketukkan dasar. Siklus musik pembawa ritem sesuai kebutuhan siklus tari dalam birama 2/4 atau meter 2. Siklus musik pebawa melodi dalam satu bentuk melodi yang diulang-ulang membutuhkan ketukan dasar 32. Dilihat dari segi fungsi tari Galombang ini memiliki banyak fungsi, yaitu sebagai suatu sumbangan bahagian aktivitas kepada keseluruhan aktivas di dalam sistem sosial masyarakatnya, sebagai sarana untuk perkawinan atau pernikahan, sebagai refleksi organisasi sosial Minangkabau, begitu juga sebagai ekspresi ritual keagamaan, hiburan, estetik, dan ekonomi. Dalam konteks kegiatan tari Galombang, ada keterkaitan hubungan antara Minangkabau di Kota Medan. Hubungan itu berupa hubungan pertunjukan, yang memiliki bentuk dan siklusnya tersendiri dalam dimensi waktu dan ruang. Saran Tari Galombang sebagai salah satu kesenian tradisional masyarakat Minangkabau yang kini telah berkembang di luar daerah asalnya, khususnya kota Medan. Kesenian ini berbaur dengan kesenian yang ada di daerah tempat perantauan, yang tentu saja akan mendapat pengaruh dari kesenian yang ada di sekitarnya. Oleh karena itu, sebagai upaya pelestariannya diperlukan wadah seperti sanggar Tigo Sapilin yang memiliki kesadaran untuk menjaga kesenian tradisional ini. Para generasi muda diharapkan untuk berperan aktif dalam menjaga kelangsungan kesenian daerahnya. Ini dapat dilakukan dengan melakukan sosialisasi melalui pertunjukan kesenian tradisi yang sering diadakan untuk membiasakan mereka mengenalnya. Rasa kesadaran dan cinta akan kesenian tradisional merupakan kunci permasalahannya. Penulis juga menyadari bahwa penelitian yang baru merupakan tahap awal ini masih banyak memiliki kekurangan dan perlu mendapatkan penyempurnaan. Penelitian ini hanyalah sebahagian kecil permasalahan yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu penulis menyarankan dan mengharapkan kepada siapa saja yang berminat untuk melanjutkan penelitian ini untuk lebih mendalam lagi, dokumentasi data mengenai kebudayaan musical yang berkaitan dengan Minangkabau. Akhir kata penulis mengharapkan semoga tulisan ini dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap apresiasi budaya dan pengetahuan terhadap ilmu DAFTAR PUSTAKA Blacking, John. 1984. ā€œDance as Cultural System and Human Capability An Anthropological Perspective.ā€ dalam buku Dance, A Multicultural Perspective. Report of the Third Study of Dance Conference, ed. J. Adshead, 4-21 Guildford. University of Surrey. 1985. ā€œMovement, Dance, Music, and Venda girl’s Laitationā€ dalam buku Society and Dance. Cambridge University Press. Djelantik. 1990. Estetika, Sebuah Pengantar. Bandung Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia. Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. 2004. ā€œStudia Kulturaā€ dalam buku Jurnal Ilmiah Ilmu Budaya. Gunawan, Hery. 2005. Analisi Musik Galombang Pada Upacara Adat Perkawinan Masyarakat Minangkabau di Kota Medan, Skripsi Etnomusikologi USU. Hutagalung, Flora. 2009. Analisis Pertunjukan Tari Piring pada Upacara Perkawinan Adat Masyarakat Minangkabau di Kota Medan, Skripsi Etnomusikologi USU. Lorimer, Lawrence T. et al., eds.. 1991. Encyclopedia of Knowledge Volume 8. Danbury, Connecticut Grolier Incorporated. Koentjaraningrat. 1986. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta PT. Rineka Cipta. Maleong. 1908. Metode Penelitian. Jakarta Gramedia. Malm, Wiliam P., 1977. Music Cultures of Pacific, Near East, and Asia. Englewood Cliffs, New Jersey Prentice Hall. Merriam, Alan P. 1964. The Anthropology of Music. Chicago North Western University Press. Navis, 1986. Alam Terkembang Jadi Guru Adat Kebudayaan Minangkabau. Jakarta Nettl, Bruno. 1964. Theory and Method in Etnomusicology. New York The Pree Press. Sachs, Curt. 1963. World History of the Dance. California University of California. 1993. World History of The Dance. New York The Norton Library. Siagian, Rizaldi. 1995. ā€œEtnomusikologiā€ Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia. Surakarta Yayasan Bentang Budaya. Sinar, Luckman. 1996. Pengantar Etnomusikologi dan Tarian malayu. Medan Perwira. Soedarsono. 1978. Komposisi Tari. Yoyakarta ASTI Soekanto, Soerjono. 1993. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum. Jakarta Raja Grafindo Persada. Wimbrayardi. 1989. Analisis Ritem Musik Adok Pengiring Tari Bentan. Medan, Skripsi Sarjana Sastra USU. Internet
TARIGALOMBANG di Tokopedia āˆ™ Promo Pengguna Baru āˆ™ Cicilan 0% āˆ™ Kurir Instan. Beli TARI GALOMBANG di Uwan Musik Tradisional. Promo khusus pengguna baru di aplikasi Tokopedia!
šŸ  Latihan Soal / SMA / Kelas 10 / Ujian Semester 2 UAS / UKK Seni Budaya SMA Kelas 10 ā˜… SMA Kelas 10 / Ujian Semester 2 UAS / UKK Seni Budaya SMA Kelas 10Tari piring dan tari galombang diiringi musik…. a. gamelan b. talempong c. tifa d. salimpat e. sampekPilih jawaban kamu A B C D E Latihan Soal SD Kelas 1Latihan Soal SD Kelas 2Latihan Soal SD Kelas 3Latihan Soal SD Kelas 4Latihan Soal SD Kelas 5Latihan Soal SD Kelas 6Latihan Soal SMP Kelas 7Latihan Soal SMP Kelas 8Latihan Soal SMP Kelas 9Latihan Soal SMA Kelas 10Latihan Soal SMA Kelas 11Latihan Soal SMA Kelas 12Preview soal lainnya Ujian Tengah Semester 2 Genap UTS MID Sosiologi SMA Kelas 10Kerumunan adalah kumpulan orang yang…. a. sulit diatur b. diorganisir c. tidak teratur dan terjadi secara spontan d. seprofesi e. senasibCara Menggunakan Baca dan cermati soal baik-baik, lalu pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan mengklik / tap pilihan yang tersedia. Materi Latihan Soal LainnyaIPA Semester 2 Genap SD Kelas 6Tema 5 Subtema 4 SD Kelas 1PAS PLH Pendidikan Lingkungan Hidup SD Kelas 6UTS Penjaskes PJOK SD Kelas 4Sejarah Indonesia SMA Kelas 10 IPABiologi SMA Kelas 12 IPAPAT Bahasa Indonesia SMA Kelas 11Puisi Rakyat dan Fabel - Bahasa Indonesia SMP Kelas 7Penilaian Akhir Tahun Bahasa Mandarin SMP Kelas 7Seni Budaya Semester 1 Ganjil SD Kelas 4 report this adTentang Soal Online adalah website yang berisi tentang latihan soal mulai dari soal SD / MI Sederajat, SMP / MTs sederajat, SMA / MA Sederajat hingga umum. Website ini hadir dalam rangka ikut berpartisipasi dalam misi mencerdaskan manusia Indonesia. .
  • 7ev86l9lwq.pages.dev/34
  • 7ev86l9lwq.pages.dev/322
  • 7ev86l9lwq.pages.dev/316
  • 7ev86l9lwq.pages.dev/90
  • 7ev86l9lwq.pages.dev/219
  • 7ev86l9lwq.pages.dev/48
  • 7ev86l9lwq.pages.dev/383
  • 7ev86l9lwq.pages.dev/73
  • 7ev86l9lwq.pages.dev/36
  • tari piring dan tari galombang diiringi musik